Kamis, 10 Maret 2011

makalah kimia


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Air adalah suatu sumber daya alam yang tak bisa dipisahkan dari manusia hamper semua kebutuhan hidup manusia dibumi ini memerlukan air, mulai dari memasak, mencuci, mandi bahkan sarana transportasi dan perekonomian memerlukan air.

Namun saat ini kualitas air di beberapa tempat terutama perkotaan sangat buruk, banyak para penduduk yang mengeluh dikarenakan mereka tidaka dapat mandi dan melaksanakan rutinitas mereka hanya gara-gara air di tempat kualitasnya buruk dan hampir tidak dapat dipergunakan lagi untuk itulah saya menulis makalah ini.

Saya akan mengulas bagaimana caranya mendapatkan penjernihan air yang murah dan dengan kualitas yang maksimal dan cara untuk mendapatkannya adalah dengan batua ajaib yang diberi nama”Tawas” yang selebihnya akan saya ulas lebih lanjut dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari berbagai sumber permasalahan yang di dapat penulis merumuskan masalah penjernihan air dengan tawas sebagai berikut :

          1.2.1 Asal usul tawas
          1.2.2 Tawas dapat menjernihkan air sumur bor
1.2.3 Tawas dapat menghilangkan bau badan



1.3 Manfaat

          Manfaat dari penulisan ini adalah memberikan alternative bagi masyarakatuntuk dapat menjernihkan air dengan harga murah dan banyak dijumpai di toko-toko bangunan dan lain-lain.







BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tawas
Aluminium(Al) merupakan anggota golongan IIIA berada dialam sebadai aluminosilikat dikerak bumi dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminium yang paling penting dalam metalrugi adalah bauksit AlOx(OH)3-2x(0<x<1). Walaupun Al adalah logam mulia yang mahal diabad ke-19 harganya jatuh bebas setelah dapat diproduksi dengan jumlah besar elektrolisis alumina, Al2O3yang telah dilelehkan dalam krolit Na3AlF6. namun karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi listrik, metalurgi aluminium hanya di Negara dengan harga energi listrik yang rendah. Sifat aluminium dikenal dengan baik dan aluminium banyak digunakan dalam keseharian, misalnya untuk koin, panic dan kusein. Logam aluminium digunakan dengan kemurnian lebih dari 99% dan logam atau paduannya.
Aluminium dibuat dalam skala besar dari bauksit Al2O3.nH2O (n=1-3). Ia dimurnikan dengan pelarutan dalam NaOH akua dan diendapkan ulang sebagai Al(OH)3dengan mengunakan CO2. hasil dehidrasi dilarulkan dalam lelehan kriolit dan lelehannya pada suhu 800-1000oC di elektrolisis mesti sangat elektropositif, ia bagaimanapun juga tahan terhadap korosi karena lapisan oksidanya yang kuat dan liat yang terbentuk pada permukaannya. Aluminium larut dalam asam encer, tetapi dipasifkan oleh HNO3Pekat. Logamnya dapt bereaksi dengan NaOH panas, Halogen dan berbagai non logam.
Senyawa tawas merupakan senyawa Al yang memiliki rumus molekul AlK(SO4)2.12 H2O. Senyawa ini dapat dijumpai dengan mudah di pasaran, bermanfaat dalam proses penjernihan air dan industri pencelupan atau pewarnan.
Aluminium sulfat dapat juga dipakai sebagai bahan pemadam kebakaran tipe busa jika dicampur dengan soda NaHCO3. dalam proses penjernihan air, biasanya tawas dicampur dengan air kapur Ca(OH)2dan persamaan reaksi yang terjadi adalah :
Al3+(aq) + SO42-(aq) + Ca2+(aq) + 3OH-(aq) → Al(OH)3 (s) + CaSO4 (s) Produk reaksi berupa glatin yang mampu menyerap kotoran dan zarah bakteri untuk dibawa mengendap kedasr tempat air sehingga diperoleh air yang jernih.

            Kekeruhan air dapat dihilangkan dengan penambahan zat kimia yang disebut koagulan. Pada umumnya bahan seperti tawas (AlK(SO4)2), fero sulfat, polialmunium klorida (PAC) dan poli elektrolit organic dapat digunaka sebagai koagulan.

            Senyawa Al2(SO4)3atau tawas digunakan untuk menjernihkan air. Aluminium sulfat ini dengan kapu membentuk endapan glatin Al(OH)3. Senyawa ini dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat dengan reaksi sebagai berikut :
Al2O3 (s) + 3H2SO4 (g) → Al2(SO4)3 (aq)H2O (l)
Dan bila mengkristal menjadi Al2(SO4)3.18H2O

2.2 Tawas bisa menjernikan air sumur bor

Sudah umum di kampung-kampung , air tanahnya agak kuning. Ada yang berbau, ada yang tidak. Demikian juga dengan air tanah di rumah saya. Airnya agak kuning, walaupun tidak berbau karat. Dengan sumur bor sedalam 20 meter, mestinya air yang di dapat akan jernih. Saya tidak tahu persis, bagaimana lapisan geologis tanah di sini.
Banyak tetangga kami menggunakan penyaring air yang dijual di pasaran untuk menjernihkan air. Hasilnya bagus. Tetangga saya, mencoba membuat sendiri penyaring air dengan menggunakan pipa pralon dan lengkap dengan backwashnya, dan hasilnya jernih. Nah, saya akan mencoba menggunakan tawas (Aluminium Sulfat) yang ditaburkan di selubung pipa sumur bor.
Asal mula menggunakan tawas ini adalah atas saran dari tukang sumur, saat menguras sumur bor di rumah kami. Katup pipa di bawah, tersumbat oleh endapan partikel kuning, sehingga air selalu turun saat mesin pompa mati. Jadinya, dipancing pun air tidak bakalan naik lagi. Akhirnya pipa diangkat (ada 5 pipa 4-meteran) dan dibersihkan. Sudah ok, tukang sumur menyarankan untuk menaburkan tawas ke dalam sumur. Katanya, biasanya tawas digunakan untuk menguras sumur saat pertama kali digali.
Saya cari-cari info tentang tawas ketemu juga zeolit yang juga digunakan untuk penjernih air. Zeolit sintetik juga bisa dibuat dari tawas yang harganya murah. Saya tidak tahu apakah yang saya gunakan itu zeolit sintetik atau tawas. Yang pasti, air di rumah sekarang mengalir jernih, Alhamdulillah. pada dasarnya air tanah mengandung larutan mineral yang ber-macam-macam. Yang paling menonjol biasanya mineral Fe (zat Besi). cara yang saya pakai dirumah saat ini adalah dengan memakai sistim “SARINGAN PASIR LAMBAT”. Saya memakai dua drum plastik BESAR warna biru (bekas wadah import obat pewangi pakaian ‘Molto’) yang banyak dijual di pinggir jalan.

Drum pertama diisi dengan batu kerikil split didasarnya setebal kl. 10cm. dilanjutkan dengan dengan isian pasir yang sudah diayak untuk menghilangkan kerikil-krikilnya. tebalnya kl. sampai setengah tinggi drum. Drum kedua dihubungkan dengan kran air ke drum pertama dibagian bawah sehingga membentuk ‘bejana berhubungan’. Air Tanah dipompa ke Drum Pertama dengan sistim otomatis ‘RADAR pelampung’. Untuk pertama kali, kran air ditutup untuk selama kl. 10jam. Ini memberi kesempatan larutan Fe dalam air tahan yang ketika mengalir kedalam drum terkena udara (oksigen) dan menggumpal mulai mengendap keatas pasir. Selanjutnya air meresap kedalam pasir dan kemudian ketika kran air dibuka, mengalir LAMBAT ke Drum Kedua. Proses ini berjalan 24 jam karena drum pertama selalu terisi kembali secara otomatis.

Aliran air hasil saringan harus dijaga tetap LAMBAT karena proses penggumpalan larutan Fe juga lambat (beberapa jam setelah terkena udara). Kalau keperluan air bersihnya banyak maka Drum saringan pasirnya diperbanyak (di paralel). Secara periodik, dua bulan sekali, endapan kuning Fe diatas pasir dibersihkan dengan cara aiar dipenuhkan kemudian diaduk-aduk memakai tangan lalu air adukan dibuang keselokan dengan selang air.


2.3 Tawas bias juga di gunakan menghilangkan bau badan kita
Tawas (atau towas, Aluminium Sulfat) mungkin tidak asing. Di deodoran penghilang bau badan kita, ada tawasnya. Saya mendapatkan tawas ini di toko besi terdekat, seharga 5rb rupiah / plastik setengah kilo-an. Kalimatnya mengena sekali karena "burket" alias "bubur ketek" adalah keluhan umum. Setiap orang pasti pernah mengalami "burket", "basket" alias "basah ketek", atau minimal "bauket" alias "bau ketek". Dan saya yakin setiap orang pasti jengkel dengan hal yang sangat tidak diinginkan. bagaimanapun dan apapun caranya akan mereka lakukan agar terbebas dari "burket", "basket" ataupun "bauket. mempromosikan produk penghilang "burket", "basket" dan "bauket". Harganya sih relatif ya bagi masing-masing orang. Cuma efeknya itu lho yang agak mengkhawatirkan. Saya pernah memakai produk itu dan juga yang sejenis untuk waktu beberapa lama. Maklum, sebagai pria dengan "tingkat curah keringat tinggi", saya butuh sesuatu agar ketiak saya tidak berbau menyengat. Hasilnya memang ketiak saya jadi tidak berbau lagi. Tapi efeknya ketiak saya panas dan lama-kelamaan warnanya menjadi lebih gelap. Apakah Anda juga mengalami hal serupa? Saya tidak tahu. Yang jelas semenjak itu saya menyetop pemakaian produk seperti itu meski "basket" plus "bauket" kerap menghantui.Ternyata, ada satu solusi jitu untuk mengatasi persoalan ini.
Konsepnya back to nature karena sama sekali tidak memakai bahan kimia. Asli murni alami. Hasilnya juga tidak berbeda dengan yang pabrikan dengan merek terkenal dan iklan jor-joran. Kalau Anda ingin bebas dari masalah "burket", "basket" atau "bauket".

Tawas adalah semacam batu yang dulu dipakai oleh nenek moyang kita untuk menghilangkan bau ketek. Jadi, fungsinya ya seperti deodorant yang beredar di pasaran itu. jadi bahan dasar deodorant itu juga tawas. Berhubung ini bahan alami, selain hilangnya bau ketek yang menyengat, ketiak kita juga tidak akan terasa panas pada saat memakainya serta dijamin permukaan ketiak tidak akan tambah gelap. Tapi saya sudah membuktikannya sendiri. Sudah lebih dari sebulan ini saya memakai tawas untuk menghilangkan "burket", "basket" juga "bauket". Alhamdulillah manjur.
Tapi kesannya kuno banget ya pake tawas? Siapa bilang kuno? Kitanya aja yang sok modern dan menganggap budaya warisan tradisi itu sebagai hal yang ketinggalan jaman. Asal tahu saja, di Amerika sana ada satu perusahaan yang khusus memproduksi tawas sebagai deodorant. Hebatnya lagi perusahaan ini tidak hanya melayani pembeli dari AS saja, tapi juga seluruh dunia.

Sulfat dodekahidrat (tawas natrium) dengan formula NaAl(SO4)2. 12h2O digunakan sebagai serbuk pengembang roti.

Beberapa contoh tawas, cara membuat dan kegunaannya:

1. Natrium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2. 12H2O digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan pemadam api. Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida. Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium aluminat.


2Al(s) + 2K+(aq) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) ——> 2K+(aq) + 2Al(OH)4-(aq) + 3H2(g)

ion aluminium, Al(OH)4- yang bersifat ampoter jika direaksikan dengan asam sulfat, diendapkan sebagai aluminium hidroksida, tetapi larut pada pemanasan.

2K+(aq) + 2Al(OH)4-(aq) + 2H+(aq) + SO42-(aq) —–> 2Al(OH)3(s) + 2K+(aq) + SO42-(aq) + 2H2O(l)

2Al(OH)3(s) + 6H+(aq) + 3SO42-(aq) —–> 2Al3+(aq) + 3SO42-(aq) + 6H2O(l)

jika larutan kalium aluminium sulfat dodekahidrat yang hampir jenuh didinginkan maka akan terbentuk kristal-kristal yang berbentuk oktahedron.

2. Kalium aluminium Tawas adalah garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+M3+ (SO4)2.12H2O. M+ merupakan kation univalen, umumnya Na+, Fe+, Cr+, Ti3+ atau Co3+, tawas biasa dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah amonium sulfat dodekahidrat.

3. Amonium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas amonium) dengan formula NH4Al(SO4)2.12H2O digunakan sebagai acar ketimun.

4. Kalium kromium(III) sulfat dodekahidrat (tawas kromium) dengan formula KCr(SO4)2.12H2O digunakan sebagai penyamak kulit dan bahan pembuat kain tahan api. tawas kromium dapat diperoleh dengan cara mereduksi ion dokronat dari kaliium dikromat K2Cr2O7, menjadi kromium(III) dalam larutan asam sulfat dengan reduktor etanol, C2H5OH.

8H+(aq) + CrO72-(aq) + 3C2H5OH(aq) —–> 3CH3CHO(aq) + 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)

ion sulfat dari asam sulfat dan ion kalium dari kalium dikromat bergabung dengan ion kromium(III) membentuk kristal tawas kromium yang terbentuk oktahedron dan berwarna violet sampai hijau gelap jika larutan yang pekat didinginkan.

K+(aq) + Cr3+(aq) + 2O42-(aq) + 12H2O(l) —–> KCr(SO4)2. 12H2O(c)

5. Amonium besi(III) sulfat dodekahidrat (tawas besi(II)) dengan formula NH4Fe(SO4)2.12H2O digunakan untuk mordan pada pewarnaan tekstil. Tawas ini dibuat dengan mengoksidasi ion besi(II) menjadi ion besi(III) dengan asam nitrat dalam larutan amonium sulfat.

2H+(aq) + NO3-(aq) +Fe2+(aq) —–> Fe3+(aq) + NO2(g) + H2O(l)

ion amonium dan ion sulfat dari amonium sulfat, (NH4)SO4, mengkristalkan ion besi(III) sebagai tawas besi(III).

NH4+(aq) + Fe3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O(l) —–> NH4Fe(SO4)2. 12H2O(c)

Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan cara penguapan untuk menghasilkan larutan jenuh yang kemudian menghasilkan kristal tawas pada waktu didinginkan. Untuk mendapatkan kristal yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh harus dilakukan secara pelan-pelan.

Tawas atau alum merupakan persenyawaan garam kompleks yaitu yang mempunyai rumusan kimia K 2 SO 4 Al 2 (SO 4 ) 3 24H 2 O dan Na 2 SO 4 Al 2 (SO 4 ) 3 24H 2 O. Bahan galian ini banyak kegunaannya yaitu sebagai bahan untuk membersihkan air, bahan cat, bahan penyamak kulit, bahan persenyawaan kimia, sumber natrium dan kalium pada bahan-bahan antiseptik, pengawet minuman dan obat-obatan.

Persenyawaan kedua zat kimia ini membutuhkan media. Media atau medium berasal dari kata latin “medius” yang berarti ‘tengah’ atau ‘antara’. Secara umum pengertian media simulasi adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Di lain pihak media simulasi pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message) , merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.

Pembentukan stalaktit merupakan suatu model yang biasa digunakan sebagai media simulasi. Pembuatannya memerlukan bahan yang sederhana yaitu air, tepung boraks dan tepung tawas. Agar reaksi antara boraks dan tawas bisa menjadi tiruan stalaktit yang sempurna, maka harus mengkuti langkah-langkah seperti ini:
Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan tersebut berupa air suling, sendok, bejana (volume 1 liter), serbet kertas, tepung boraks, dan tepung tawas; menuangkan (menambahkan) tepung boraks ke dalam bejana lalu mengaduk hingga rata;
Melipat selembar serbet kertas dua kali di tengah-tengahnya;
Memasukkan sudut serbet kertas yang terlipat ke dalam bejana sampai ujungnya tercelup;
Membuka satu helai lipatan ke pinggir-pinggir sehingga membentuk corong;
Menuangkan tawas ke dalam corong. Tawas harus sampai ke dasar corong sehingga menyentuh cairan.

Stalaktit tiruan yang muncul adalah bangun ramping yang panjang dan halus bergantung pada kertas. Hal ini dapat terjadi diakibatkan di dalam corong kertas, tawas dan boraks bersatu membentuk bahan padat yang disebut alumunium boraks. Gravitasi menarik butir-butir kecil zat padat itu melewati lubang-lubang pada serbet kertas. Gaya tarik gravitasi ke bawah terhadap partikel renik memindahkan zat padat melalui cairan ke dasar bejana. Sebagian partikel terlalu besar sehingga tidak dapat ditarik melalui lubang diantara serat-serat kertas.
Media simulasi tersebut menggantung ke dalam cairan. Dalam keadaan sesungguhnya bahan padat yang berupa butir-butir kecil jatuh melalui lubang pada atap gua dan menempel pada kalsit (CaCO 3 ) yang disebut stalaktit. Pada awal pengendapannya, butir-butir tersebut bergerak lambat dan mudah menempel pada bentukan stalaktit yang sudah ada. Hal ini menyebabkan bagian atas struktur stalaktit menjadi lebih kecil daripada dasarnya sehingga daerah yang menempel pada atap gua lebih lebar dengan paku-paku panjang dan ramping menggantung ke bawah.


Percobaan dilakukan dalam 2 macam simulasi. Perlakuan yang sama hanya dibedakan pada jumlah tawas dan boraks yang direaksikan. Pada simulasi pertama, massa tawas tetap (10 gram), massa boraks bervariasi (10 gr dan 70 gr). Pada simulasi kedua massa tawas bervariasi (10 gr dan 30 gr), sedang massa boraks tetap (10 gr). Kesemua zat ini direaksikan dalam perhitungan waktu yang sama, 10 menit.
Berdasarkan data percobaan pengembangan hasil simulasi maka dapat dikatakan bahwa faktor konsentrasi boraks berpengaruh pada kecepatan pembentukan stalaktit tiruan, sedangkan konsentrasi tawas hanya mempengaruhi pada jumlah (banyaknya) stalaktit tiruan yang terbentuk. Hal ini menunjukkan bahwa faktor ion boraks yang tersedia di dalam larutan lebih berperanan besar dalam pembentukan alumunium borat dibanding ketersediaan kation Al 3+ (dari tawas)
Alat Dan Bahan Beker gelas 1000 ml Bahan: gelas borosilikat. Volume : 1000 ml. Berskala teratur dan permanen warna putih, tingkatan untuk percobaan siswa. Kegunaan Tempat untuk percobaan, proses difusi osmosis.

Tawas sudah digunakan dibidang obat-obatan dan pencelupan tekstil selama kurang lebih 4000 tahun. Aluminium adalah logam yang ringan, stabil diudara, mudah dibuat, kuat dan tahan terhadap korosi.

Aluminium adalah logam terpenting. Berdasarkan massa, aluminium menempati urutan ketiga unsur-unsur yang terbesar kelimpahannya dikerak bumi. Biji aluminium yang terpenting adalah bauksit yang mengandung Al2O3. Untuk ekstraksi aluminium, bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat amfoter dari aluminium dan senyawanya. Mula-mula bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat, yang akan melarutkan Al2O3, kemudian zat pengotor yang tidak melarut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.
Al2O3 + 2 OH - 2 AlO2- + H2O
Pada percobaan ini dilakukan dengan menimbang 33,4 gram Al2(SO4)3. 12 H2O dalam 25 ml air 80 0C. Tujuan adalah untuk mengetahui berat Al2(SO4)3. 12 H2O sebelum dicampurkan. Dimana terjadi persamaan reaksi
Al2(SO4)3. 12 H2O H2O Al2(SO4)3 + 13 H2O 80 C

Kemudian menimbang 8,7 gram K2SO4 dilarutkan dalam 50 ml air. Dimana larutan tersebut menghasilkan persamaan reaksi K2SO4 + H2O KOH + H2SO4
Kemudian kedua larutan dicampurkan. Dan dipindahkan kedalam cawan penguapan,
selanjutnya didinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk kristal. Dicuci dengan sedikit air dan keringkan kristal dengan kertas saring.

banjir-jakarta1            SAAT banjir melanda, ada kesulitan untuk memperoleh air bersih. Nah, dalam situasi tersebut pernahkan kamu memperhatikan ada bahan yang dicampurkan ke dalam air kotor yang sedianya adalah untuk membuat air "kotor" tadi aman untuk di konsumsi? Apakah bahan kimia yang dibubuhkan tersbut? Tahukah kamu, bahwa bahan kimia tersebut ternyata banyak
digunakan untuk keperluan sehari-hari kamu lainnya.


tawasNamanya TAWAS, mungkin teman kamu yang tinggal di jawa tengah/timur mengenalnya dengan nama Trawas. Sebagai kebutuhan rumah tangga, tawas banyak dijual di toko besi, toko klontongan, dalam bentuk bongkahan kristal batu. Selanjutnya bongkahan itu dapat di tumbuk hingga menjadi bubuk.
TAWAS adalah senyawa kimia berupa garam sulfat yang memiliki banyak sekali ragamnya salah satunya yang paling populer adalah Aluminum Sulfat yang banyak digunakan oleh PDAM untuk memproses air sungai menjadi ari bersih (oleh karena itu disebut juga dengan nama populer Alum). Oh ya jangan tertukar dengan istilah Kaporit ya, yang digunakan untuk mematikan bakteri pada air. Jenis tawas lainnya adalah seperti Tawas Natrium untuk bahan pengembang roti, Tawas Kalium untuk pengolah limbah, Tawas Besi untuk s_280547_fotosampletawaspenyamakan kulit dan bahan pewarna.
Kembali kepada kebutuhan sehari-hari, kamu dapat temui bongkahan tawas dicemplungkan ke sumur pompa untuk membuat air jadi jernih. Ibu kamu yang gemar memasak juga kadang menggunakan Tawas pada air rebusan untuk membuat mie dan baso. dan juga untuk penghilang bau pada masakan rebung (kuncup bambu).

Tawas juga digunakan untuk bahan dasar deodorant atau juga dioleskan langsung pada ketiak untuk menghindari bau badan.
Tawas2

Banyak kegunaan tawas, mungkin ada diantara kamu yang tahu apa lagi kegunaan tawas itu?. . .








Dengan proses Al(OH)3 ini tawas dibuat dari Al(OH)3 yang direaksikan dengan asam sulfat membentuk alum sulfat. pembuatan tawas dari Al(OH)3 yang direaksikan dengan asam sulfat. Pada prosedurnya yang pertama dilakukan adalah dengan menimbang Al(OH)3 sebanyak 100 gram dengan 300 mL air. Air ini digunakan untuk mengencerkan tawas sehingga tawas tersebut berubah dari padatan menjadi larutan, karena tawas dalam bentuk padatan akan sulit bereaksi dengan asam sulfat encer. Kemudian ditambahkan 200 mL asam sulfat pekat 98% secara perlahan-lahan dan diaduk pelan-pelan selama kurang lebih 60 menit sampai homogen.
 Penggunaan asam sulfat disini berfungsi sebagai reaktan. Proses pencampuran tersebut dilakukan di ruang asam, hal ini dilakukan karena salah satu bahan pembuat tawas adalah asam sulfat pekat yang merupakan zat kimia berbahaya yang apabila terhisap dapat mengganggu kesehatan dan proses pencampuran tersebut menghasilkan reaksi eksoterm (mengeluarkan panas) sehingga bersifat eksplosif dan dapat meledak. Setelah semua bahan dicampurkan, kemudian diaduk agar homogen. Setelah itu tunggu beberapa saat, kemudian cetak pada wadah yang telah disediakan. Pada saat dikemas ke dalam wadah, tawas tidak boleh terlalu dingin. Jika terlalu dingin, tawas akan mengkristal dan mengendap karena kelarutannya rendah dalam suasana dingin, akibatnya tawas sulit untuk dicetak.
Untuk menguji tawas yang telah dibuat dapat dilakukan dengan menggunakan air limbah (air yang sudah tidak jernih lagi) yaitu dengan cara tawas ditambahkan dengan koagulan, koagulan tersebut memiliki kemampuan untuk menjadikan partikel koloid tidak stabil sehingga partikel siap membentuk flok. Setelah itu ditambahkan flokulan yang terbuat dari polimer, flokulan yang digunakan untuk penjernihan air yaitu NaOH.
Hal ini karena pengotor banyak mengandung ion positif sehingga dengan penambahan polimer yang bersifat negatif dapat mengikat flok lebih besar dan proses pengendapan lebih cepat. Lalu campuran tersebut diaduk dan dibiarkan beberapa saat hingga kotoran-kotoran yang terdapat di air mengendap semuanya. Tawas yang baik adalah tawas yang mampu mengikat banyak kotoran-kotoran dan mengendapkannya sehingga air menjadi jernih.

2 komentar:

  1. dulur2 smamda yg blm bikin makalah nie bwt contekan
    wkwkwkwkkw..........(songong, mode:on)

    BalasHapus
  2. bang hery punya, referensinya ada nga ya...??
    kalau ada bleh dishare nga..??
    soalnya lagi nyari2 referensi tentang tawas untuk susun KTI neh....
    makasih sebelumnya

    BalasHapus